Investasi di Fintek Bidang Pertanian, Lanjut atau Tidak?

Sudah sekitar dua tahun ke belakang saya tertarik dengan dunia finansial teknologi bidang pertanian karena awalnya saya ingin diversifikasi investasi. Awalnya saya hanya fokus di saham saja tetapi seiring berjalannya waktu saya kepikiran untuk mencoba bidang lain. Setelah nyari nyari info di dunia maya, saya pun nemu beberapa fintek bidang pertanian. Kenapa pertanian? Karena orang tua saya juga petani jadi secara garis besar saya sudah paham bagaimana dunia pertanian. Hanya berbekal itu saja prinsip saya. Saya lupa kalau bidang pertanian adalah bidang yang unbankable karena risiko gagalnya besar serta tidak ada jaminan untuk investor/lender.

Saya seperti tersadar kembali setelah hampir setahun ke belakang saya aktif mengikuti beberapa fintek bidang pertanian dan mendapat hasil di luar perkiraan saya. Kalau hasil meleset dari perkiraan sih saya masih terima terima saja wong namanya juga usaha, ada untung ada rugi. Lain cerita kalau pengelola finteknya yang ga transparan terkait jumlah maupun waktu bagi hasil (ketika kontrak telah usai).

Berikut ini beberapa fintek pertanian yang sudah saya coba. Oiya saya membuat tulisan ini berdasarkan pengalaman real jadi tidak ada niat untuk mendiskreditkan fintek terkait.

Vestifarm

Tahu fintek ini dari hasil googling dan waktu itu sih yang saya temukan info bahwa Vestifarm ini lumayan bagus prospeknya. Karena niatnya sekedar uji coba saya ikut satu proyek Trading Kelapa Bulat Pangandaran 2 yang dimulai bulan Oktober 2019. Proyek ini per slot nya Rp500.000 saya ambil beberapa slot sebagai uji coba.

Per Januari 2020 saya dapat pesan lewat web Vestifarm kalau proyek ini dibatalkan dengan alasan mitra proyek ini belum menyelesaikan pengembalian modal proyek sebelumnya. Sebentar…ada yang aneh ga sih? Proyek sebelumnya belum selesai tapi sudah dilaunching proyek kedua yang akhirnya ga jadi. Oke ga masalah yang penting dana modalnya dibalikin. Kenyataannya dana yang sudah masuk sampai tulisan ini saya buat (Desember 2020) belum dikembalikan dengan alasan kehabisan kas. What??? Jadi ketika ada satu proyek gagal maka modal investor akan dibayarin pakai kas yang tersedia. Apesnya saya yang masuk belakangan. Kas sudah habis dan sudah hampir setahun tidak ada perkembangan lagi.

IGROW

Saya mulai coba invest di Igrow sejak 2018. Proyek pertama yang saya ikuti yaitu Revitalisasi Cengkeh. Setelah satu tahun bagi hasil saya terima, hanya untuk modal terlambat 3 bulan kemudian. Masih bisa saya terima sih yang penting ada tanggung jawab. Saat ini saya ada beberapa proyek yang masih berjalan. So far so good, ya ada sih yang pembagian bagi hasilnya dimundurin sebulan tapi bagi saya ini masih bisa ditolerir.

GROWPAL

Saya tahu Growpal dari beberapa blog yang mengulas tentang Growpal. Dari reviu orang orang yang sudah mencoba sih nangkapnya ga ada masalah. Jadinya saya pun memutuskan mulai inves di beberapa proyek. Akhir tahun 2020 ada proyek yang harusnya sudah selesai tapi ternyata diperpanjang sepihak. Sejujurnya saya bingung sih dengan Growpal ini. Setiap proyek ada prospektus, jadwal panen serta bagi hasil tetapi kenyataannya ga ada dari proyek yang saya ikuti tepat waktu jadwal bagi hasilnya. Apakah ini pengaruh adanya pandemic Covid 19 atau bukan saya juga tidak tahu. Saya hanya berharap pihak Growpal lebih transparan terkait proyek proyek yang ada.

Belajar dari pengalaman saya mencoba investasi di 3 platform berbeda di bidang pertanian tersebut, saya memutuskan untuk berhenti sampai semua proyek saya selesai dan nanti akan saya reviu ulang apakah investasi di bidang ini layak dilanjutkan atau tidak.

Kalau sekarang sekarang ini saya ganti fokus ke dunia saham karena market sedang bullish tapi ga tahu nanti kalau pasar sudah sideway lagi.

Nabung Reksadana Pakai Aplikasi Bibit

Sejak beberapa tahun ini saya mulai aktif mengatur keuangan karena sebelumnya agak keteteran. Ada sih asset yang kelihatan. Hanya rasanya agak kurang plong karena tidak pernah tahu penghasilan saya larinya kemana saja. Beberapa teman sudah menyarankan untuk membuat pencatatan harian semua penghasilan dan pengeluaran. Tapi kok rasa males lebih menguasai saya. Tiba waktu saya mau isi SPT tahunan dan saya menyadari kalau saya memang perlu pencatatan keuangan.

Dengan ada wabah dan adanya kebijakan WFH membuat saya jadi berpikir ulang tentang investasi yang selama ini saya lakukan. Soalnya portofolio saya bulan bulan ini sedang terjun bebas. Kesalahan saya adalah membiarkan saja ketika kemaren wabah mulai terjadi. Saya sih mikirnya paling juga turun turun dikit. Eh ga tahunya IHSG beneran terjun bebas.

Ibarat sudah kepalang basah yaudah saya biarkan saja portofolio saham begitu. Saya mulai balikan ke mantan. Reksadana. Dulu sebelum saya alihkan ke saham, saya aktif menggunakan reksadana. Lama lama karena saya rasa return saham lebih tinggi jadi saya alihkan saja semua ke saham.

Setelah baca baca di forum forum keuangan,saya baru tahu kalau sekarang ada aplikasi baru untuk jual beli reksadana namanya Bibit. Dulu sih saya pakai Bareksa dan Ipot. Awal awal agak heran kok platform investasi namanya Bibit, lebih dekat namanya dengan platform pertanian gitu.

Rasa penasaran membuat tindakan impulsif saya untuk mengunduh aplikasi dan langsung mengisi daftar pertanyaan yang ternyata digunakan Bibit untuk menilai profil risiko para usernya. Profil risiko itu semacam gambaran sejauh mana user berani menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Dari profil risiko itu, dana investasinya akan disebar sesuai proporsi yang telah ditetapkan. Semakin besar risiko yang diambil maka semakin besar pula proporsi yang diinvestasikan di saham karena saham yang berisiko tinggi.

Setelah beberapa waktu nyoba aplikasi Bibit, saya mau memberikan beberapa review sesuai dengan pengalaman saya.

Tampilan aplikasinya simple dan enak dilihat.

Karena taqline aplikasi Bibit adalah untuk aplikasi untuk investor pemula, maka tampilannya dibuat simple, bersih dan enak dilihat. Informasi terkait masing masing reksadana ada hanya kayak dibuat agak tersembunyi.

Daftarnya cepat

Waktu itu saya daftar di hari Sabtu/Minggu dan langsung di hari itu selesai verifikasinya.

Ada cashback

Mungkin karena terhitung masih baru, jadi Bibit masih program cashback. Jadi kalau pas daftar masukin kode referral YOURBIBIT maka akan dapat cashback Rp25.000 dalam bentuk voucher reksadana. Lumayan lah buat nambah nambah portofolio.

Bisa pakai Gopay

Kemaren sempet nyoba bayarnya pakai Gopay ternyata gampang banget.

Fitur Robo

Fitur Robo ini terkait dengan profil risiko yang sudah diisi. Kalau sudah dapat profil risiko nanti jadi tahu proporsi reksananya akan disebar di sekuritas Pasar Uang, Obligasi atau Saham. Adanya proporsi ini jadi mengurangi risiko kerugian. Skor di Robo bisa ubah ubah juga kalau mau.

Sejauh ini saya sudah suka dengan aplikasi ini. Semoga ke depan saya bisa rutin top up.

Dapatkan cashback reksadana dari Bibit senilai Rp25.000. Masukkan kode referral ini saat pendaftaran: yourbibit

Download sekarang: http://bit.ly/bibitreferral1

Gara Gara Sepatu Hitam Putih

Senin pagi itu kami – semua murid suatu smp- berkumpul di lapangan. Petugas upacara sudah bersiap di depan dan saya juga sebisa mungkin jaga sikap karena ini merupakan minggu pertama saya bergabung di sekolah ini (awal semester baru).

Saya lupa upacaranya sudah sampai tahap apa, saat guru BK mendatangi saya dan menampar (pelan) wajah saya dari belakang. Usut punya usut dia melakukan itu karena saya pakai sepatu warna hitam putih, semacam warna sepatu Converse tapi hanya sepatu versi murah karena emak saya beli di pasar.

Saya ditarik dari barisan upacara dan disuruh pulang ganti sepatu warna hitam.
Antara sekolah dan rumah saya sekitar 2 km dan jarang sekali angkot, paling ada pagi jam sebelum sekolah. Lagian kalau ada angkot juga saya tidak punya buat bayar.

Jadi saya jalan kaki pulang saya membayangkan apa yang akan saya katakan ke emak saya nanti. Buat makan sehari hari saja masih mikir apalagi buat beli sepatu baru. Sepatu lama saya ini saja saya dibelikan setelah sepatu lama sudah benar rusak dan tak bisa dipakai lagi.

Saya tidak niat balik ke sekolah. Ya saya bingung juga gimana saya mau ganti sepatu.

Tiba tiba terbersit ide yang sedikit nyleneh. Jaman dulu ketika pulpen habis, maka saya cukup beli isinya saja dan ini lumrah ditempat saya. Saya ambil isi pulpen yang ndlemok (tintanya cair cenderung mudah mengotori tangan kalau pas nulis) lalu saya oleskan ke permukaan sepatu bagian yang warna putih.

Semua saya lumuri tinta sampai saya yakin warna cukup mengaburkan warna putih menjadi warna hitam. Its works, buktinya hari hari berikutnya saya pakai ke sekolah dan aman saja dari guru BK itu.

Belakangan saya dan guru BK justru malah jadi dekat karena kebetulan saya lumayan sering ikut lomba dan dapat beasiswa dan guru itu yg sering ngurus administrasi dsb.